Minggu, 09 Desember 2007

Pengantar Kewirausahaan - Pendahuluan

PENDAHULUAN

Mengapa Perguruan Tinggi Seharusnya memberikan materi kewirausahaan bagi mahasiswanya ? Dan mengapa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI), mencantumkan dan memuat Kewirausahaan dalam kurikulum pokok bagi mahasiswanya ?. Dua pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang umum terkemuka saat kita melihat materi kewirausahaan dalam kurikulum UNITRI.

Beberapa alasan dapat dikemukakan sebagai dasar perlunya materi ini diajarkan; yaitu :

1. Mahasiswa sebagai ilmuwan muda, memiliki kepekaan dan tanggap yang sangat responsif atas ilmu pengetahuan dan teknologi, memegang peranan yang sangat penting untuk menginisiasi bidang-bidang usaha yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Dengan memelihara kepekaan tersebut dan memberikan bekal kewirausahaan diharapkan tuangan ide mahasiswa akan dapat menjadi dasar berkembangnya implementasi positif dari ilmu yang dipelajarinya.

2. Perlunya upaya memberikan wawasan dan wacana peluang mahasiswa untuk ber wirausaha, yang diharapkan akan menarik dan memotivasi mahasiswa untuk berkembang secara mandiri dalam kehidupan di masyarakat.

3. Partisipasi keilmuan dalam sektor wirausaha dan usaha kecil merupakan peluang bagi setiap disiplin ilmu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

4. Menyokong kegiatan wirausaha akan memberikan feed back potensial bagi lembaga terutama saat dicapai keberhasilan memulai program wirausaha dalam program kewirausahaan.

5. Kewirausahaan memberikan nilai potensial bagi lingkungan dari kemungkinannya menyerap lebih banyak tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

6. Keberhasilan salah satu bidang kewirausahaan yang dirintis pada akhirnya akan mendorong munculny industri baru yang potensial bagi seluruh bangsa

7. Partisipasi lembaga fakultas dalam kewirausahaan akan memberikan pengalihan konsentrasi pengembangan ilmu tradisional / konvensional ke arah penerapan ilmu produktif

8. Adanya konflik interes saat perusahaan merekrut alumni dimana perusahaan lebih mengharapkan mental enterpreneur yang mampu menyokong tujuan keuntungan perusahaan, dibanding kepentingan intelektual alumni.

Demikian kurang lebih, latar belakang perlunya memuat Kewirausahaan dalam kurikulum pendidikan tinggi khususnya di UNITRI.

Mempertimbangkan latar belakang tersebut, dapat diuraikan bahwa tujuan pembelajaran Kewirausahaan bagi mahasiswa harus dapat menjawab tujuan sebagai berikut :

a. Memperkenalkan mahasiswa pada konsep kewirausahaan

b. Menjelaskan peran kewirausahaan dalam perkembangan ekonomi

c. Memberikan pemahaman tentang proses kewirausahaan

d. Memberikan pengetahuan dan identifikasi mengenai berbagai type dan cara memulai wirausaha

e. Memberikan pemahaman mengenai kecenderungan masa depan wirausaha

Untuk melakukan hal itu kewirausahaan harus disusun dalam program pembelajaran yang memuat beberapa pengetahuan sebagai berikut :

- Bagaimana mengekstraksi produk yang marketabel yang dikembangkan dari konsep teknologi baru, sebagai inisiasi ide wirausaha

- Bagaimana menuangkan ide dalam Rencana Bisnis / Business Plan

- Bagaimana memasarkan ide

- Memahami berbagai isu/aspek hukum yang berkaitan dengan wirausaha

- Menghargai hak kekayaan intelektual

- Bagaimana mengelola keuangan, program dan personalia dalam wirausaha.

- Bagaimana memahami etika wirausaha

Elemen lain yang diperlukan dalam proses pembelajaran kewirausahaan guna menunjang tercapainya tujuan program pembelajaran kewirausahaan adalah :

- Adanya Interasksi dengan pengusaha yang berhasil, sebagai komparasi dan pendorong motivasi

- Metoda evaluasi pelaksanaa awal kegiatan wirausaha yang melibatkan pengusaha yang berpengalaman.

- Metode pengembangan dan penanaman mind set kewirausahaan pada mahasiswa

- Memberikan akses pada sumber pembiayaan yang akan mendorong implementasi hasil pembelajaran

- Tersedianya inkubator bisnis yang dapat menjadi inisiator wirausaha

Dengan memberikan semua kemingkinan akses atas aspek diatas, diharapkan proses pembelajaran kewirausahaan akan memberikan hasil yang nyata bagi pencapaian tujuan pembelajaran.