Minggu, 03 Mei 2009

Perencanaan Bisnis


PERENCANAAN BISNIS Kaidah Perencanaan Bisnis Perencanaan Bisnis merupakan instrumen penting yang digunakan untuk memulai sebuah kegiatan wirausaha. Berbagai kaidah dalam penyusunan perencanaan bisnis penting untuk diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan meminimalisasi kemungkinan kegagala dan menekan resiko. Karena salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan dan menyebabkan kegagalan wirausaha adalah perencanaan. Kaidah Prencanaan bisnis memuat berbagai syarat yang harus dimiliki oleh perencanaa bisnis dalam menjamin keberhasilan wirausaha. Sebuah perencanaan bisnis yang baik memenuhi syarat; • Sebagai fungsi alat pemasaran ide dan perencanaan, secara fundamental sebuah perencanaan bisnis merupakan uraian yang bermuara pada harapan adanya dukungan dan sokongan dari investor dan partner potensial, yang juga menjadi sarana perencanaan kegiatan yang baik. Fungsi ini juga menuntut sebuah perencanaan menunjukkan bahwa kegiatan wirausaha menuntut dedikasi dan cita-cita yang tidak terbatas. • Sebagai sebuah satu paket kesatuan, yang memuat narasi mengenai latarbelakang, tujuan wirausaha, berbagai pernyataan finansial yang dijelaskan secara terinci, presentasi mengenai mekanisme kerja wirausaha, berbagai material pendukung yangmemungkinkan wirausaha dapat berjalan dengan baik serta berbagai jawaban penting mengantisipasi pertanyaan pertanyaan potensial tentang kegiatan. • Sebagai sebuah media penjelasan bagi audiens, rencana bisnis adalah sebuah pernyataan yang ditujukan bagi penyandang dana dan para eksekutif. Meuat apa yang penting bagi audens, apa yang mungkin menarik mereka untuk terlibat dan menyokong ide wirausaha serta apa porsi dari rencana yang dipersiapkan untuk audiens • Sebagai sebuah pernyataan tujuan, rencana bisnis harus menyajika secara jelas penjelasa apa yang akan diperoleh dengan melakukan wirausaha, tahapan apa saja yang harus dilampaui untuk mencapai tujuan dan apa yang diperlukan untuk setiap fase, • Fleksibel, yang dinyatakan dengan penyesuaian setiap aspek rencana berdasarkan keguinaannya, sederhana sehingga membuat setiap pernyataan menjadi penting. • Kemampuan menginformasikan, dengan menjelaskan semua detail penting, menyusun struktur yang baik dari perencanaan, menggunakan alat analisa yang baku, menggunakan ilustrasi yang baik dan menunjukka tekad serta keyakinan atas pencapaian tujuan wirausaha Beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebagai penentu baik tidaknya perencanaan bisnis adalah sebagai berikut ;  Hakekat Perencanaan , Perancanaan Bisnis – adalah langkah perencanaan formal dalam memulai sebuah kegiatan usaha baru yang dipusatkan pada keseluruhan usaha dan menjelaskan semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan. Perencanaan bisnis juga harus mengarah pada strategi pemasaran dan arah pengembangan masa depan Detail, sebuah perencanaan bisnis harus disampaikan secara detail dan komprehensif / menyeluruh. Menjelaskan mengapa usaha ini akan dapat mengahsilkan keuntungan. For investor, catat bahwa perencanaan iiniditujukan pada incvestor dan pemodal sebagai kebutuhan utama memulai usaha. Merket idea, perencanaan merupakan bentuk lain dari memasarkan ide yang diharapkan aka ndapat memberikan keuntungan Management skills, resources, and strategies, perencanaan bisnisn yang baik memuat dengan baik keterampilan, sumberdaya yang dimiliki dan strategi yang disiapkan dalam mengantisipasi setiap kemungkinan kesalahan / kegagalan dan meningkatkan peluang sukses usaha Beberapa Kunci penting dalam perencanaan bisnis adalah sebagai berikut ;  Orang – harus memiliki motif dan energi yang tinggi, memiliki skill yang relevan  Peluang – memuat keungguilan kompetitif yang dimiliki usaha yangdapat dipertahankan  Kompetisi – mengidentifikasi kelemahan pesaing, respon kompetisi yang akan terjadi dan bagaimana menciptakanm kolaborasi yang sehat degnan kompetitor, bila mungkin.  Konteks- konteks ekonomi, lingkungan dan perundang-undangan haruslah kondusif  Resiko – yang telah dikenali dan mudah diatasi  Menjual perencanan- penting untuk mengenal klepada siapa rencana ini akan ditujukan karena investor memiliki type baik pasive maupun aktif.  Sumber daya nonfinansial - penting bagi perencanaan memuat secara detail sumberdaya non fiann sial yang akan menyokong keberhasilan wirausaha, yaitu ;  networks  Tim dalam top management  Dewan penasehat / advisory boards  Rekanan kerja / partners Komponen Penting Perencanaan Bisnis - lagi !!! Perencanaan bisnis yang baik memiliki beberapa komponen penting yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi alat dan pedoman pelaksanaan wirausaha yang baik. Untuk itu beberapa pertanyaan penting tentang wira usaha harus dapat dijawab oleh sebuah perencanaan wirausaha. Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan komponen utama yang akan membentuk struktur perencanaan wirausaha, yaitu ; • Apa yang akan dilakukan dalam kegiatan wirausaha • Apa peluang yang ingin diraih • Seberapa besar peluang yang dapat diraih • Bagaimana keuntungan akan diperoleh • Bagaimana Situasi kompetisi yang mungkin terjadi • Apa yang menjadi kunci keberhasilan wirausaha dan bagaimana mengantisipasi kemungkinan kegagalan • Apakah rencana dapat dilaksanakan • Bagaimana penggunaan investasi dan pendayagunaan modal • Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam wirausaha untuk mencapai tujuan kegiatan Dari semua komponen diatas, tanpa mengurangi nilai penting komponen yang lain, terdapat satu komponen penting yang menjadi tulang punggun perencanaan wirausaha, yaitu Analisis Peluang. Analisis peluang merupakan sebuah model analitis rasional yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan tentang peluang yang akan diraih, besaran peluang, dan konsekwensi yandibutuhkan untuk mengejar peluang tersebut.
Pada dasarnya karakteristik Perencanaan Bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut;
 Menunjukkan visi yang jelas  Memehami target dan saran pemasaran  Ijnformasi yang detail mengenai kompetitor dan industri yang akan dimasuki.  Menyajikan bukti atas tim wirausaha yang berkompeten  Singkat namuin jelas.  Menanadai resiko kritis  Merinci sumberdaya dan penggunaannya  Proyeksi fiansial yang teratur dan rasional  Kesimpulan yang baik untuk menarik pembacanya Kerangka dasar penyusunan rencana wirausaha umumnya adalah sebagai berikut : – Executive summary / ringkasan Eksekutif, memuat secara ringkas latar belakang, tujuan dan rencana kerja wirausaha – Industry analysis / Analisis Peluang, memuat uraian mengenai keadaan obyektif yang melatar belakangi industri dimana kegiatan wirausaha tersebut akan berkerja. Dalam bagian ini disajikan berbagai data dan analisa obyerktif – Company description / Deskripsi Wirausaha, memuat tentang deskripsi kegiatan yang akan dilakukan oleh wirausaha – Product and services description / Deskripsi Produk dan Jasa, memuat tentang uraian mengenai produk dan jasa yang akan dipasarkan melalaui kegiatan wirausaha – Market description / Deskripsi Pasar, memuat uraian mengenai keadaan permintaan dan penawaran dalam pasar produk barang dan jasa, serta pangsa pasart yang tersedia untuk operasionalisasi wirausaha – Marketing strategy / Strategi Pemasaran, memuat uraian mengenagi bagaimana rencana strategis pemasaran produk barang dan jasa mentikapi keadaan pasarnya. – Operations description / Deskripsi operasi, memuat usaian operasionalisasi sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan – Staffing description / Deskripsi personalia, memuat penempatan personalia dalam kegiatan, yang memungkinan usaha akan dapat berjalan dengan baik berdasarkan spesifikasi profesional dan kompetensi personalia – Financial projection / Proyeksi Finansial, merupakan uraian proyeksi penggunaan sumberdaya keuangan untuk pelaksanaan kegiatan – Capital needs / Kebutuhan Dana, memuat perhitungan rencana finansial yang diramu dengan rencana penerimaan, untuk menunjukkan kebutuhan dana untuk memulai usaha – Milestones / Tahapan, memuat tata kala tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Analisis Peluang (Opprotunity Analysis) Analisis peluang, merupakan komponen UTAMA dalam perencanaan bisnis yang memuat deskripsi detail dari produk maupun jasa yang akan menjadi kegiatan utama wirausaha. Penilaian atas peluang dan sudut pandang wirausahawan atas peluang tersebut, merupakan kunci pertama yang harus dipenuhi dalam analisis. Kunci kedua yang diperlukan adalah spesifikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perencanaan dalam upaya meraih peluang. Ketiga, adalah sumber kapital yang diharapkan. Dengan mengasumsikan bahwa peluang merupakan kebutuhan pasar yang belum tereksploitasi secara optimal, maka analisis peluang secar prinsip harus memuat beberapa hal yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut : • Apa kebutuhan pasar yang dapat dipenuhi, yang berkaitan dengan ide wirausaha ?. • Apa pandangan personal yang telah dialami entrpreneur, yang berkaitan dengan kebutuhan pasar tersebut ?. • Kondisi sosial apa yang melatar belakangi kebutuhan pasar tersebut ?. • Data apa saja yang mendukung pandangan tentang kebutuhan pasar tersebut ? • Paten dan HAKI apa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut ? • Kompetisi apa yang dapat muncul sebagai akibat upaya memnuhi kebutuhan pasar tersebut ? • Bagaimana bentuk dan typologi pasar global atas pemenuhan kebutuhan tersebut ? • Bagaimana persaingan global yang dihadapi atas pemenuhan kebutuhan tersebut?. • Dimana Uang dihasilkan dalam kegiatan ini? • Bagaimana penggunaan investasi dan pendayagunaan modal Perencanaan dan Sumber Pembiayaan Di Amerika Serikat, secara umum sepertiga wirausaha dimulai dengan dana kurang dari 10.000 US$. Sepertiga lagi dengan dana 10.000 – 50.000 US$, sedang sepertiga sisanya sebesar lebih dari 50.000 US$. Untuk itu kebanyakan usaha membutuhkan dukungan dari luar usaha untuyk memperoleh dan memenuhi kebutuhan finansialnya. Perencanaan pembiayaan sangat bergantung pada sumber pembiayaan yang diproyeksikan akan dapat memenuhi kebutuhan memulai kegiatan; Sumber pembiayaan wirausaha sangat beragam, terbagi atas berbagai latar belakang dan model pembiayaan yaitu; • Pembiayaan Pinjaman / Debt Pembiyaan pinjaman merupakan bentuk pembiayaan yang mensyaratkan pengembalian pada periode tertentu. Bank memberikan 25% kontribusi dalam pembiayaan wirausaha melalui type pinjaman ini. • Pembiayaan Bagi Hasil / Equity Merupakan bentuk pembiayaan dimana pemilik modal memberikan jumlah tertentu dana untuk pelaksanaan kegiatan wirausaha. Jumlah dana yang di serahkan pada usaha akan di bayarkan alam bentuk kepemilikan usaha / ownership, selanjutnya pemodal akan memperoleh bagian dari keuntungan usaha berdasarkan proporsi kepemilikan. Alternatif pembiayaan bagi hasil antara lain : • Modal Ventura • Penawaran saham publik / rekanan kerja • Investor Pembiayaan Wirausaha dengan Sumber Pembiayaan Modal Ventura Modal ventura merupakan bentuk pembiyaan yang tidak terlalu populer di Indonesia. Namun bila mempertimbangkan betuk beberapa model pembiayaan yang umum ada serta kemungkinan untuk memperoleh dana dari sumber pembiyaan yang lazim, modal ventura memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Kendala dari pengembangan modal ventura adalah perturan perundangan yang belum mengatur, kesiapan usaha kecil untuk mempertanggungjawabkan model modal ventura, lembaga permodalan ventura yang belum banyak. Peluang berbagai sumber dana baik berupa perusahaan besar yang berkeinginan menginvestasikan dananya dalam sektor produktif merupakan potensi yang memungkinkan pengembangan modal ventura di masa datang. Langkah penting bagi wirausaha untuk memperoleh dana dari sumber pembiyaan modal ventura harus dilakukan sebagai berikut ; a. Menentukan besaran dana yang dibutuhkan, yang berhubungan dengan apa yang akan dan ingin dilakukan wirausaha untuk menunjang pertumbuhan usaha, serta peluang profit yang ditawarkan bagi sumber pembiayaan. b. Menetukan apa yang dapat dilakukan pada keadaan sekarang, berkaitan dengan evaluasi obyektif atas wirausaha yang menunjukkan kesenjangan finansial yang harus dipenuhi untuk dapat menjangkau keadaan sebagimana diuraikan pada poin sebelumnya. c. Menjabarkan indikator pertumbuhan yang dapat di harapkan dengan pemenuhan kebutuhan sebagai selisih antara yang ingin ilakukan dan yang dapat dilakukan. Ketiga langkah diatas akan membentuk kebutuhan finansial yang menjadi dasar bagi wirausaha untuk mulai mengajukan penawaran investasi bagi modal ventura. Beberapa hal yang berkaitan dengan kebutuhan; Kebutuhan merupakan sebuah hal yang mudah untuk di uraikan, diestimasi dari kebutuhan berbagai sumber daya faktor produksi dan volume serta nilai faktor produksi. Tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam kebutuhan yaitu ; Biasanya diperlukan dana yang lebih besar dari dugaan kebutuhan, berkaitan dengan berbagai hal biaya tidak terduga dan keterlambatan penerimaan. Untuk itu perlu dipertimbangkan adanya ”financial reserve” sebagai bentuk jaminan yang askan dapat menutupi hal yang tidak terduga. Adalah sebuah tindakan yang tidak bijak bila dalama pembiayaan pengusaha berusaha memperoleh dana sebesar yang bisa diperoleh, atau memperoleh dana sebesar besarnya keinginan dan kebutuhan yang diperhitungkan, karena sumber pembiayaan selalu menginginkan pengembalian dana dalam tempo yang lebih singkat. Jadi baik kiranya memperhitungkan berbagai preferensi kapital dalam usaha sebelum menentukan besaran dana yang akan diambil atau dimanfaatkan dari modal ventura. Preferensi ini mencakup; 1). Modal sendiri, termasuk berbagai subsidi yang diperoleh, 2). Pinjaman langsung yang berjalan, 3). Pinjaman lunak dan 4). Kecukupan modal dalam kegiatan usaha. Memandang uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa kecukupan sumber modal merupakan salah satu kunci keberhasilan penting. Walaupun uang bukan merupakan faktor terpenting, tetapi ” It is easier to make money if you have money” namun tidaklah bijak memperoleh pinjaman melebihi kemampuan mengelola jumlah keuangan tersebut. Beberapa referensi menyatakan untuk wirausaha, faktor kecukupan yang paling ideal adalah bahwa jumlah pinjaman adalah sebesar 20-30% dari total modal sendiri. Dengan besaran demikian 70-80% modal sendiri dan 20-30% pinjaman akan menyusun struktur kapital baru wirausaha. Jumlah dan patokan diatas bukan merupakan patokan baku, beberapa kasus di negara eropa terutama Finlandia banyak usaha kecil mempertahanakan komposisi modal sendiri tetap dibawah 60% dari total modal. Hal ini menunjukkan bahwa besaran ideal dan komposisi ideal struktur kapital wirausaha tergantung pada berbagai faktor. Pertumbuhan ekonomi (GDP) merupakan faktor salah satu faktor yang menentukan komposisi struktur kapital. Pertumbuhan ekonomi sangat menentukan potensi pertumbuhan wirausaha, terbatasnya pertumbuhan ekonomi akan membatasi pula pertumbuyhan wirausaha. Potensi pertumbuhan wirausaha yang terbatas akan diikuti konsekwensi struktur pinjaman yang memiliki komposisi makin kecil. Sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang besar akan memberikan keleluasan meningkatkan komposisi pinjaman dalam struktur kapital wirausaha. Sayangnya karena belum jelasnya informasi, popularitas sistem modal ventura dalam pelaksanaan wirausaha banyak negara cenderung lemah. Padahal sistem ini memiliki peluang yang baik dengan tingkat fairness yang tinggi dibandingkan babarapa sistem permodalan lain.

Bank masih merupakan sumber pembiayaan utama, walaupun dalam struktur pinjaman kebanyakan wirausaha dimulai dengan memanfaatkan pinjaman komersial. Konsumsi dan bukan pinjaman usaha. Sehingga cenderung lebih kaku dalam penyediaan. Sedikit bank memberikan pembiayaan berdasarkan asset produksi wirausaha dan studi kelayakan finansial usaha. Kebanyakan mendasarkan pembiayaannya pada agunan non produktif yang dimiliki pengusaha. Hal ini menyebabkan pertanggungjawaban pribadi pengusaha lebih besar menjadi dasar pembiyaan. Berbeda dengan sumber perbankan, Modal Ventura mengemukakan penilaian yang berbeda atas wirausaha. Lembaga Modal Ventura akan memandang aspek kecukupan modal, dan struktur modal yang ditanamakan. Hal ini menempatkan posisi lembaga modal ventura sekaligus menjadi salah satu pemilik usaha. Biasanya modal ventura mengharapkan pengembalian investasinya 35-40% per tahun. Lembaga Modal Ventura kebanyakan tidak menyediakan pembiayaan unutk memulai usaha, dan cenderung memilih usaha yang memiliki pertumbuhan yang tinggi. Selain itu, lembaga modal ventura mengharapkan keuntungan tambahan dengan pengalihan kepemilikan berdasarkan investasi pada lembaga lain. Hal ini dilakukan dengan mekanisme seperti penjualan saham pada perusahaan terbuka. Sebuah contoh wirausaha yang tumbuh dengan pesat di Amerika Serikat, SEXTON & SEALE (1997), merupakan usaha yang bergerak pada bidang pembiayaan. Memberikan pinjaman bergulir dengan jangka waktu 2,5 tahun untuk setiap periode. 51% dari perusahaan yang telah dibiayai dalam waktu 2,5 tahun berubah struktur kapitalnya, dimana SEXTON & SEALE kebanyakan menguasai 50-75% struktur kapital. Hal ini membuat SEXTON & SEALE dapat dikatakan turut memiliki 51% dari wirausaha yang dibiayainya. Dengan performa tersebut SEXTON & SEALE, memperoleh tingkat pengembalian investasi hingga 80% per tahun bagi usaha lama dan hingga 30% untuk usaha baru. Pegawai SEXTON & SEALE sendiri turut memiliki 42% dari asset perusahaan. Berbeda dengan pembiayaan bank dan modal ventura, pembiayaan perusahaan keluarga sangat berbeda. 90% wirausaha dimulai dengan kepemilikan keluarga. Dan seluruhnya menguasai sekurang-kurangnya 50% dari struktur modal. Biasanya dalam 2 periode pengembalian modal, struktur ini berubah dimana pinjaman bank akan menguasai hingga 52% struktur / kapital, sebaliknya modal keluarga cenderung menyusut hingga 23%. Bagaimanapun uraian diatas, penting kiranya memperlajari modal ventura, berkaitan dengan potensinya sebagai salah satu sumber pembiayaan. Siapakah lembaga pembiayaan modal ventura yang dikenal ?. Indonesia belum banyak mengenal lembaga semacam ini. Tetapi keadaan dan struktur ekonomi saat ini memungkinkan munculnya perseorangan maupun perusahaan yang berpotensi memeberikan modal ventura. Beberapa type perusahaan Modal Ventura : 1. Business Angels, disebut demikian karena sering memainkan peran sebagai penolong saat wirausaha membutuhakan modal. Biasanya merupakan orang-orang yang sebelumnya melakukan wirausaha pula, kadangkala pula merupakan pemain yang lebih lama berkecimpung dalam pasar industri tertentu dan telah lama memperhatikan perkembangan usaha yang akan dibiayai. 2. Venture capital firms / funds, merupakan usaha yang memang mengkhususkan diri pada pembiayaan, memiliki anggota dalam jumlah tertentu yang dibiayai serta mempunyai segmen khusus dalam pembiayan berdasarkan tahapan perkembangan wirausaha. Misal, segmen memulai usaha, mengembangkan usaha, go publik dan lain lain. Biasa dikelompokkan pula dalam skala usaha pembiayaan kecil, sedang dan besar. Lembaga Modal Ventura akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan membiaya sebuah usaha, yaitu ; Pertumbuhan Potensial Usaha Kadang, lembaga modal ventura lebih memfokuskan pada seberapa cepat pertumbuhan usaha dan seberapa cepat usaha dapat tumbuh. Hal ini berkaitan dengan bagaimana manajemen dapat menjamin performa pertumbuhan usaha. Tim Kerja Wirausaha, Penilaian mengenai komitmen setiap orang yang mengelola usaha dan Seberapa kemampuan / Skill personal yang dimiliki untuk menjamin pengelolaan usaha yang lebih baik Produk dan Potensi Penjualan Produk Penilaian mengenai jenis produk / jasa yang dihasilkan wirausaha dan siapa yang mengkonsumsi produk / jasa, alasan konsumen mengkonsumsi produk dan jasa tersebut, bagaimana penjualan akan meningkatkan keuntungan usaha, dan bagaimana wirausaha mendistribusikan produk tersebut pada konsumen. Segmen Pasar Situasi Finansial Wirausaha, dan  Faktor lain seperti Periode Pinjaman Selanjutnya Lembaga Modal Ventura akan menilai sebuah usaha berdasarkan beberapa indikator, yaitu ; PROFIT / Keuntungan Usaha, namun secara prinsip lembaga modal ventura memiliki formula tersendiri untuk menentukan besarnya minat lembaga untuk membiayai satu usaha. Formula ini serin disebut sebagai “Venture capitalists formula” (VCF). Merupakan sebuah pendugaan yang penting yang berlaku baik bagi usaha terbuka maupun usaha yang belum go public. Sangat kompleks dan bergantung pada berbagai faktor / isu. Faktor terpenting adalah skala usaha dan total penjualan, namun juga tidak melupakan standar NPV.

Memulai Wirausaha


MEMULAI WIRAUSAHA Latar Belakang dan Motivasi Berwirausaha Banyak Hal yang melatar belakangi seseorang berwirausaha, motivasi untuk berwirausaha dapat berupa dorongan maupun daya tarik yang muncul dari kegiatan wirausaha. Sebuah data survey di Amerika Serikat atas berbagai wirausaha memberikan komposisi hasil yang menggambarkan motif utama seseorang berwira usaha adalah : Menjadi ”boss” dari usahanya sendiri 3% Frustasi dengan pekerjaan sebelumnya 25% Memperoleh kemerdekaan dalam mengendalikan hidup 17% Prospek finansial yang lebih baik 13% Mengejar peluang pasar tertentu 14% Memperoleh banyak uang 6% Memperoleh keseimbangan gaya hidup 5% Merasa bukan alternatif yang sebenarnya (batu loncatan) 12% Melakukan sesuatu yang disukai dan dapat menyenangkan diri 5% Sumber : Barclays Bank Survey (1992) Menggali Ide Wirausaha Ide merupakan hal utama yang menginisiasi wirausaha. Ide didasari oleh peluang yang tampak dimata wirausahawan. Sumber ide sangat beragam diantaranya adalah ; o Kreatifitas yang didasari pemahaman mengenai industri atau profesi tertentu o Peluang pasar yang tampak o Proses pemikiran dan diskusi / Brainstorming o Meniru ide orang lain serta, o Pengembangan Hobby dan kegemaran Memandang ide sebagai sebuah upaya dalam meraih peluang, maka pada dasarnya sumber ide wirausaha adalah berasal dari sumber peluang yang dapat diraih. Berdasarka nhal itu, dapa diuraikan sumber peluang yang dapat menjadi sumber ide xebagai berikut : • Even yang tidak terantisipasi. Pada dasarnya banyak even atau kejadian yang tidak terantisipasi yang memberikan peluang apabila kita dapat memanfaatkannya. Untuk sumber ini memerlukan kreatifitas dan antisipasi yang tinggi. • Incongruity, merupakan peluang yang muncul saat beberapa hal yang seharusnya dapat dilakukan, pada prakteknya tidak dapat dilakukan di satu momen / ruang tertentu. Hal ini membutuhkan keterampilan memodifikasi ide dan mengantisipasi faktor penghambat • Kebutuhan Proses, membuat peluang dari usaha membuat dan mengadakan berbagai kebutuhan proses yang telah ada, seperti membuat tepung ikna sebagai bahan baku pakan ternak dalam operasi pabrik pakan ternak yang telah ada. • Industri dan Struktur Pasar, membuat peluang dengan mengantisipasi industri dan prosesnya serta struktur pasar yang ada, pada beberapa kasus ketidak beradaan perantara / media informasi dalam pasar memberikan peluang usaha perantara atau mediator antara konsumen dan produsen • Demografi, merupakan peluang yang memunculkan berbagai ide yang berkaitan dengan distribusi dan ketersediaan barang. • Persepsi, merupakan peluang yang muncul karena perubahan pandangan masyarakat / konsumen atas hal tertentu dari barang dan jasa yang dikonsumsi, misal isu tentang bahan pengawet membuat konsumen beralih ke produk-produk segar, menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan produk segar bagi pasar. • Pengetahuan Baru, pengetahuan baru akan secara prinsip mempengaruhi perubahan persepsi dan kebutuhan. Pengetehauan biasa diwakili oleh teknologi cenderung membuka wawasan dan menciptakan kebutuhan baru bagi pasar. Pengetahuan tentang kamera menciptakan peluang baru bagi usaha untuk memasarkan beberapa produk yang dilengkapi kamera sebagai akibat munculnya kebutuhan baru mendokumentasikan berbagai momen. Bentuk Awal Lembaga Wirausaha Pada awalnya wira usaha akan dibatasi oleh bentuk usaha. Karena usaha ini pada prinsipnya adalah usaha yang dimulai dan di operasikan secara independen, maka wira usaha mempunyai keterbatasan dalam memilih bentuk usahanya. Bentuk usaha sangat bergantung atas struktur kapital dan sumber pembiayaan wirausaha serta kemungkinan fleksibelitasnya dalam mencapai tujuan memenuhi dan meraih peluang yang ada. Beberapa type / bentuk awal wirausaha yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah : Life-style firm, merupakan usaha yang disupport / disokomng sepenuhnya oleh pemilik usaha, dan biasanya tidak selalu berorientasi pada keuntungan. Bentuk ini umumnya dimiliki oleh yayasan-yayasan dan lembaga swadaya masyarakat yang bersifat sosial. Foundation company, merupakan tipe wirausaha yang dirintis dari hasil usaha riset dan pengembangan (R&D) yang menghasilkan sebuah industri alternatif baru. High-powered venture, merupakan bentuk awal usaha yang memiliki cukup banyak modal untuk mengembangkan promosi dan publisitas pada awal berdirinya. Tiga bentuk utama usaha diatas akan mengalami beberapa tahapan / stage yang secara siklus akan membentuk pengembangan usaha. Dalam setiap tahapan siklus ini setiap usaha akan dapat berubah bentuk berdasarkan kepemilikan usahanya. Tahap Kelahiran, tahap ini usaha memulai pelaksanaan rencana bisnisnya dengan konsolidasi modal dan pengorganisasian manajemen. Selanjutnya usaha akan mulai memproduksi barang atau jasa pada tahap pertama. Pada tahap ini pula, usaha akan melaksanakan promosi dan sosialisasi pada target pasar yang telah ditentukan. Respon pasar akan menetukan panjangnya fase ini sebelum memasuki fase berikutnya. Tahap Penetrasi, adalah tahap dimana usaha mulai berusaha memantapkan peran nya dalam pasar, serta mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar yang dimiliki. Pada tahap ini perusahaan akan mengambil sebanyak mungkin langkah yang berhubungan dengan memelihara kepuasan konsumennya. Tahap Pematangan, adalah tahap pengembangan lanjut usaha yang ditandai dengan usaha wirausaha untuk meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan dan mendiferensiasi layanan yang bertujuan untuk memantapkan posisinya dalam industri. Pada tahapan ini sangat dimungkinkan untuk meningkatkan skala usaha dan memperluas jaringan usaha. Pada setiap tahapan proses diatas, dituntut kapasitas manjerial yang berbeda karena tantangan kompetensi manajerial yang berbeda pula. Langkah Memulai Wirausaha Dalam berbagai hal, memulai adalah merupakan fase yang paling berat. Memulai menuntut adanya konsistensi dan pengorbanan yang terkadang melebihi potensi hasil yang akan diperoleh. Dalam langkah awal juga sering terjadi ketidak sesuaian respon atas implementasi perencanaan, kadangkala satu langkah tidak dapat memberikan respon sebanyak yang diingingkan untuk dapat memulai langkah berikutnya. Hal ini menuntut banyak penyesuaian implementasi yang memberikan konskwensi curahan sumber daya yang lebih besar. Beberapa pertanyaan dibawah ini merupakan hal penting yang harus dipersiapkan seorang pengusaha dalam memulai sebuah usaha ; – Apakah seorang pengusahan memiliki cukup kreatifitas mengembangkan ide dan memiliki cukup keberanian untuk meng-implementasi-kan idenya dalam perencanaan ?, – Apakah seorang pengusaha telah cukup siap untuk menghadapi dan memenangkan adu strategi dalam situasi kompetisi serta memanfaat semua keunggulan kompetitifnya ? – Apakah pengusaha secara jeli dapat mengidentifikasi pokok – pokok utama tuntutan pasar yang dilipakan oleh kompetitor dalam memnuhi kebutuhan pasa industri tertentu ? – Apakah seorang pengusaha cukup jeli untuk membidik pasar baru yang belum di sadari oleh pesaing lain ? – Apakah seorang pengusahan mampu menggerakkan usahanya lebih awal sehingga dapat mengambil lebih banyak manfaat untuk mengeksploitasi pasar sebelum pasar tersebut di masuki oleh kompetitor ? – Apakah seorang pengusahan memiliki cukup kreatifitas mengembangkan ide dan memiliki cukup keberanian untuk meng-implementasi-kan idenya dalam perencanaan ?, Mengambil konklusi dari berbagai uraian di muka, berkut dapat dipaparkan tahapan strategis dalam memulai wirausaha sebagai berikut ; Merumuskan ide – sebuah produk / jasa yang baik dan menjanjikan dari sebuah pasar yang belum terjamah pada waktu, jumlah dan kandungan yang tepat merupakan kunci kesuksesan usaha yang di kontribusi oleh ide. Merumuskan dan menganalisa peluang – pengusaha harus dapat menandai, membuka dan mengeksploitasi peluang yang ada dengan data dan analisa rasional yang matang. Menentukan limitasi dan batas jauh kemuka - pengusaha harus dapat menentukan limitasi jauh kedepan sebelum memulai, sehingga visi pengusaha atas keberlanjutan semakin matang dan mantap Menentukan pengalihan – merupakan kesiapan pengusaha atas berbagai antisipasi dalam menghadapi perubahan-perubahan implementasi yang tidak sesuai dengan harapan yang telah direncanakan. Bila mengkaji tahapan tersebut diatas, dapat dirumuskan bahwa pokok penting dalam memulai usaha adalah Nilai keunggulan kompetitif dan Pemahaman kecenderungan pasar. Nilai keunggulan kompetitif harus dibangun melalui upaya menekan biaya produksi dan diferensiasi produk / jasa, dengan membuat produk / jasa yang memiliki superioritas, kualitas, layanan dan keterbatasan jumlah subtitusi. Sedangkan upaya memahami kecenderungan pasar berkaitan dengan pemahaman demografi, teknologi yang ada, preferensi konsumen, peraturan dan perundang-undangan yang ada. Dalam memulai sebuah wirausaha tidak lepas pentingnya menentukan bentuk kelembagaan dari usaha tersebut. Bentuk kelembagaan ini sangat beragam, dan berbeda dalam keunggulan dan kelemahannya. Strategi memilih bentuk lembaga usaha yang tepat akan membantu organisasi dalam menginisiasi penggunaan kapital dan mepercepat gerak roda organisasi. Pada masa sekarang lebih banyak pilihan untuk dapat memulai wirausaha, dengan berbagai macam latar belakang, seseorang dapat memilih berbagai model wirausaha yang akan di lakukan dengan beberapa pertimbangan. Beberapa model yang dapat di lakukan untuk memulai wirausaha adalah : - Memulai sendiri wirausaha - Membeli bisnis yang telah ada - Membeli hak wara laba - Bergabung dengan inkubator bisnis - Intrapreneurship dan - Spin Off
Keputusan apakah sebuah wirausaha dimulai dengan secara independen memulai usaha baru atau membeli usaha yang telah ada penting untuk mempertimbangkan beberapa konsekwensi logisnya;
Untuk membuat usaha yang benar-benar baru, perlu dipertimbangkan bahaw akan sangat sdulit mengumpulkan data dan sejarah, biasanya konsumen belum ada demikian pula suplier untuk bahan baku dan retailer untuk menyampaikan barang / jasa pada konsumen. Hal ini memberikan konsekwensi tingginya resiko, namun rendahnya biaya, kerena pengusaha dapat mengatur kebutuhan dan limit eksploitasi / kapital yang diperlukan. Sedang untuk membeli usah baru, seseorang membutuhan lebiha banyak kapital, karena nilai pembiayaan tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh pengusaha. Nilai positif dari membeli sebuah usaha adalah, telah tersedianya konsumen dan sulier, tersedianya data yang memadai tentang produk / jasa. Serta rendahnya resiko. Membuat Wirausaha Sukses Untuk menjamin sebuah wirausaha dapat dimulai dengan baik dan mempertinggi kemungkinan usah untuk suskses akan sangat penting mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor utama adalah perhatian pada konsumen. Konsumen merupakan unsur terpenting dalam usaha karena konsumen yang akan menentukan bahawa produk / jasa yang ditawarkan dapat memberikan revenue bagi wirausaha. Beberapa pertanyaan yang harus dapat daijawab dan diantisipasi oleh seorang pengusaha demi suksesnya wirausaha adalah : – Siapa / Kenali konsumen anda ? – Bagaimana upaya penting untuk menjangkau segmen konsumen yang diinginkan ? – Faktor Apa yang menentukan keputusan konsumen untuk membeli atau tidak memberli produk / jasa yang ditawarkan ? – Mengapa prouk / jasa yang ditawarkan pantas untuk dipilih konsumen ? – Begaimana harga yang ditawarkan untuk konsumen ? – Berapa pengorbanan yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk / jasa pada konsumen ? – Berapa pengorbanan yang harus diberikan untuk menarik konsumen ? – Berapa pengorbana yang harus diberikan untuk menjaga kepuasan konsumen ? Memebuat sebuah wirausaha sukses tidak lepas dari tantangan dan hambatan wirausaha. Hambatan alamiah wirausaha atau biasa disebut entreprenurial hazard merupakan faktor yang menentukan dalam keberlanjutan dan keberhasilan wirausaha. Yaitu ;  Hambatan dari dalam terjadi saat;  Baru disadari setelah berjalan pengusaha tidak lagi dapat menikmati usahanya  Kesulitan utama adalah bertahan hidup.  Kecalahan kecil dapat menjadi awal bencana  Kematian – takdir kematian merupakan ancaman alamiah wirausaha  Usaha dapat hidup lebih panjang dari pendirinya saat ;  Usaha melakukan go public  Pendiri telah mempersiapkan suksesi penerus usaha  Lemahnya pendelegasian – saat pengusaha memeiliki keingina untuk secara personal mengendalikan setiap aspek usaha  Manajer dan pekerja terlalu banyak tergantung pada pengambilan keputusan pengusaha  Hilanya peluang dan lemahnya pengembangan staf  Penyalahgunaan Keungan – memiliki 2 tipa kesalahan yaitu ;  Menggunakan sumber finansial untuk penggunaan yang salah.  Terjadinya kelemahan pengawasan keuangan  Rendahnya / buruknya perencanaan dan pengawasan – sehingga lambat dan salah dalam merespon setiap masalah  Buruknya dokumentasi tindakan Untuk membuat usaha dapat berhasil dibutuhkan ;  Membuat pilihan yang baik antara;  Innovasi – membuat sesuatu yang baru dan berbeda  resiko – peluang terjadinya kehilangan finansial / kerugian  resiko psychologi – peluang kehilangan reputasi dan ego Pilihan yang baik pada satu saat tertentu yang mengedepankan salah satu dari tiga komponen pertimbangan pengusaha diatas aka nmembuat pengusaha lebih rasional dalam mengambil keputusan. Karen setiap keputusana akan memberikan kontribusi pada status pilihan diatas. Alternatif memulai Wirausaha Kepemilikan usaha yang sah secara hukum dan peruindangan merupakan hal utama yang harus ditetapkan sebelum memulai wirausaha. Beberapa bentuk alternatif usaha legal berdasarkan kepemilikan usaha adalah ; – Sole proprietorship, usaha yang dimiliki individu dengan tujuan keuntungan – Partnership, usaha yang dimiliki oleh lebih dari satu orang yang mempunyai hubungnan rekanan, mempunyai ragam bentuk ; • General partnership • Limited partnership • Limited liability partnership – Corporation, usaha yang memiliki entitas yang sangat bergantung pada perundangan yang berlaku, yang memisahkan pendiri dengan usaha yang dilaksanakan. – Limited liability corporation (LLC), usaha yang memiliki entitas yang sangat bergantung pada perundangan yang berlaku, dan memiliki batasan kewenangan dari pemiliknya yang memisahkan sekelompok pendiri dengan usaha yang dilaksanakan. Setiap bentuk usaha yang disebutkan diatas, memiliki beberapa kentungan dan kerugian yang beragam yaitu; Sole Proprietorship, usaha perorangan yang berorientasi pada keuntungan Keuntungan Kerugian • Hak atas keuntungan pada pemilik • Kemudahan dalam membentuk dan mengarahkan usaha • Kemudahan pengambilan keputusan • Flesibelitas pemilik dalam melakukan tindakan
• Tanggung jawab yang tidak terbatas bila perusahaan mengalami kerugian
• Keterbatasan keuangan • Kesenjangan keberlanjutan • Kurangnya / lemahnya aspek manajerial Partnerships, bisnis yang dimiliki oeleh beberapa orang dengan hubungan rekanan Keuntungan Kerugian • Kemudahan pembentukan • Skill yang saling melengkapi • Pengembangan kapasitas finanasial • Tanggung jawab yang tidak terbatas bila perusahaan mengalami kerugian • Keterbatasan keuangan • Kesenjangan keberlanjutan • Kemungkinan konflik inter personal • Pengambilan keputusan yang lebih kompleks Corporations, usaha yang memiliki entitas yang sangat bergantung pada perundangan yang berlaku, yang memisahkan pendiri dengan usaha yang dilaksanakan. Keuntungan Kerugian • Terbatasnya tanggung jawab • Skill manajemen yang terspealisasi • Pengembangan kapasitas finansial • Memiliki peluang yang baik untuk mengambangkan ukuran / skala ekonomi
• Pembentukan yang mahal
• Sulit dibentuk • Kerugian akibat pajak • Banyaknya pembatas hukum dan perundangan • Pengambilan keputusan yang kompleks Salah satu bentuk wira usaha yang dapat dengan mudah dilakukan adalah Franchising / waralaba. Sebuah sistem pemasaran dimana pemilik layanan, merek dagang produk atau usaha, membentuk dan memberika hak eksklusif pada seseorang untuk melakukan operasi lokal, dimana pemilik menerima fee / royalti untuk itu. Istilah Franchisor merupakan istilah yangumum untuk menjelaskan tentang pemilik dan Franchisee untuk individu yang membeli franchising. Francchise merupakan salah satu bentuk usaha yang paling pesat berkembang saat ini. Tidak jauh berbeda dengan bentuk usaha lain franchising memberikan konsekwensi kerugian dan keuntungan sebagai berikut ;
• Nama usaha yang telah mapan • Program manajemen telah teruji • Adanya latihan dan pe4ngarahan • Catatan dokumentasi yang memadai
• Fee / royalti yang tinggi
• Tolok ukur didasarkan pada franchise yang lain • Kebijakan operasional yang rumit