Minggu, 03 Mei 2009

Memulai Wirausaha


MEMULAI WIRAUSAHA Latar Belakang dan Motivasi Berwirausaha Banyak Hal yang melatar belakangi seseorang berwirausaha, motivasi untuk berwirausaha dapat berupa dorongan maupun daya tarik yang muncul dari kegiatan wirausaha. Sebuah data survey di Amerika Serikat atas berbagai wirausaha memberikan komposisi hasil yang menggambarkan motif utama seseorang berwira usaha adalah : Menjadi ”boss” dari usahanya sendiri 3% Frustasi dengan pekerjaan sebelumnya 25% Memperoleh kemerdekaan dalam mengendalikan hidup 17% Prospek finansial yang lebih baik 13% Mengejar peluang pasar tertentu 14% Memperoleh banyak uang 6% Memperoleh keseimbangan gaya hidup 5% Merasa bukan alternatif yang sebenarnya (batu loncatan) 12% Melakukan sesuatu yang disukai dan dapat menyenangkan diri 5% Sumber : Barclays Bank Survey (1992) Menggali Ide Wirausaha Ide merupakan hal utama yang menginisiasi wirausaha. Ide didasari oleh peluang yang tampak dimata wirausahawan. Sumber ide sangat beragam diantaranya adalah ; o Kreatifitas yang didasari pemahaman mengenai industri atau profesi tertentu o Peluang pasar yang tampak o Proses pemikiran dan diskusi / Brainstorming o Meniru ide orang lain serta, o Pengembangan Hobby dan kegemaran Memandang ide sebagai sebuah upaya dalam meraih peluang, maka pada dasarnya sumber ide wirausaha adalah berasal dari sumber peluang yang dapat diraih. Berdasarka nhal itu, dapa diuraikan sumber peluang yang dapat menjadi sumber ide xebagai berikut : • Even yang tidak terantisipasi. Pada dasarnya banyak even atau kejadian yang tidak terantisipasi yang memberikan peluang apabila kita dapat memanfaatkannya. Untuk sumber ini memerlukan kreatifitas dan antisipasi yang tinggi. • Incongruity, merupakan peluang yang muncul saat beberapa hal yang seharusnya dapat dilakukan, pada prakteknya tidak dapat dilakukan di satu momen / ruang tertentu. Hal ini membutuhkan keterampilan memodifikasi ide dan mengantisipasi faktor penghambat • Kebutuhan Proses, membuat peluang dari usaha membuat dan mengadakan berbagai kebutuhan proses yang telah ada, seperti membuat tepung ikna sebagai bahan baku pakan ternak dalam operasi pabrik pakan ternak yang telah ada. • Industri dan Struktur Pasar, membuat peluang dengan mengantisipasi industri dan prosesnya serta struktur pasar yang ada, pada beberapa kasus ketidak beradaan perantara / media informasi dalam pasar memberikan peluang usaha perantara atau mediator antara konsumen dan produsen • Demografi, merupakan peluang yang memunculkan berbagai ide yang berkaitan dengan distribusi dan ketersediaan barang. • Persepsi, merupakan peluang yang muncul karena perubahan pandangan masyarakat / konsumen atas hal tertentu dari barang dan jasa yang dikonsumsi, misal isu tentang bahan pengawet membuat konsumen beralih ke produk-produk segar, menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan produk segar bagi pasar. • Pengetahuan Baru, pengetahuan baru akan secara prinsip mempengaruhi perubahan persepsi dan kebutuhan. Pengetehauan biasa diwakili oleh teknologi cenderung membuka wawasan dan menciptakan kebutuhan baru bagi pasar. Pengetahuan tentang kamera menciptakan peluang baru bagi usaha untuk memasarkan beberapa produk yang dilengkapi kamera sebagai akibat munculnya kebutuhan baru mendokumentasikan berbagai momen. Bentuk Awal Lembaga Wirausaha Pada awalnya wira usaha akan dibatasi oleh bentuk usaha. Karena usaha ini pada prinsipnya adalah usaha yang dimulai dan di operasikan secara independen, maka wira usaha mempunyai keterbatasan dalam memilih bentuk usahanya. Bentuk usaha sangat bergantung atas struktur kapital dan sumber pembiayaan wirausaha serta kemungkinan fleksibelitasnya dalam mencapai tujuan memenuhi dan meraih peluang yang ada. Beberapa type / bentuk awal wirausaha yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah : Life-style firm, merupakan usaha yang disupport / disokomng sepenuhnya oleh pemilik usaha, dan biasanya tidak selalu berorientasi pada keuntungan. Bentuk ini umumnya dimiliki oleh yayasan-yayasan dan lembaga swadaya masyarakat yang bersifat sosial. Foundation company, merupakan tipe wirausaha yang dirintis dari hasil usaha riset dan pengembangan (R&D) yang menghasilkan sebuah industri alternatif baru. High-powered venture, merupakan bentuk awal usaha yang memiliki cukup banyak modal untuk mengembangkan promosi dan publisitas pada awal berdirinya. Tiga bentuk utama usaha diatas akan mengalami beberapa tahapan / stage yang secara siklus akan membentuk pengembangan usaha. Dalam setiap tahapan siklus ini setiap usaha akan dapat berubah bentuk berdasarkan kepemilikan usahanya. Tahap Kelahiran, tahap ini usaha memulai pelaksanaan rencana bisnisnya dengan konsolidasi modal dan pengorganisasian manajemen. Selanjutnya usaha akan mulai memproduksi barang atau jasa pada tahap pertama. Pada tahap ini pula, usaha akan melaksanakan promosi dan sosialisasi pada target pasar yang telah ditentukan. Respon pasar akan menetukan panjangnya fase ini sebelum memasuki fase berikutnya. Tahap Penetrasi, adalah tahap dimana usaha mulai berusaha memantapkan peran nya dalam pasar, serta mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar yang dimiliki. Pada tahap ini perusahaan akan mengambil sebanyak mungkin langkah yang berhubungan dengan memelihara kepuasan konsumennya. Tahap Pematangan, adalah tahap pengembangan lanjut usaha yang ditandai dengan usaha wirausaha untuk meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan dan mendiferensiasi layanan yang bertujuan untuk memantapkan posisinya dalam industri. Pada tahapan ini sangat dimungkinkan untuk meningkatkan skala usaha dan memperluas jaringan usaha. Pada setiap tahapan proses diatas, dituntut kapasitas manjerial yang berbeda karena tantangan kompetensi manajerial yang berbeda pula. Langkah Memulai Wirausaha Dalam berbagai hal, memulai adalah merupakan fase yang paling berat. Memulai menuntut adanya konsistensi dan pengorbanan yang terkadang melebihi potensi hasil yang akan diperoleh. Dalam langkah awal juga sering terjadi ketidak sesuaian respon atas implementasi perencanaan, kadangkala satu langkah tidak dapat memberikan respon sebanyak yang diingingkan untuk dapat memulai langkah berikutnya. Hal ini menuntut banyak penyesuaian implementasi yang memberikan konskwensi curahan sumber daya yang lebih besar. Beberapa pertanyaan dibawah ini merupakan hal penting yang harus dipersiapkan seorang pengusaha dalam memulai sebuah usaha ; – Apakah seorang pengusahan memiliki cukup kreatifitas mengembangkan ide dan memiliki cukup keberanian untuk meng-implementasi-kan idenya dalam perencanaan ?, – Apakah seorang pengusaha telah cukup siap untuk menghadapi dan memenangkan adu strategi dalam situasi kompetisi serta memanfaat semua keunggulan kompetitifnya ? – Apakah pengusaha secara jeli dapat mengidentifikasi pokok – pokok utama tuntutan pasar yang dilipakan oleh kompetitor dalam memnuhi kebutuhan pasa industri tertentu ? – Apakah seorang pengusaha cukup jeli untuk membidik pasar baru yang belum di sadari oleh pesaing lain ? – Apakah seorang pengusahan mampu menggerakkan usahanya lebih awal sehingga dapat mengambil lebih banyak manfaat untuk mengeksploitasi pasar sebelum pasar tersebut di masuki oleh kompetitor ? – Apakah seorang pengusahan memiliki cukup kreatifitas mengembangkan ide dan memiliki cukup keberanian untuk meng-implementasi-kan idenya dalam perencanaan ?, Mengambil konklusi dari berbagai uraian di muka, berkut dapat dipaparkan tahapan strategis dalam memulai wirausaha sebagai berikut ; Merumuskan ide – sebuah produk / jasa yang baik dan menjanjikan dari sebuah pasar yang belum terjamah pada waktu, jumlah dan kandungan yang tepat merupakan kunci kesuksesan usaha yang di kontribusi oleh ide. Merumuskan dan menganalisa peluang – pengusaha harus dapat menandai, membuka dan mengeksploitasi peluang yang ada dengan data dan analisa rasional yang matang. Menentukan limitasi dan batas jauh kemuka - pengusaha harus dapat menentukan limitasi jauh kedepan sebelum memulai, sehingga visi pengusaha atas keberlanjutan semakin matang dan mantap Menentukan pengalihan – merupakan kesiapan pengusaha atas berbagai antisipasi dalam menghadapi perubahan-perubahan implementasi yang tidak sesuai dengan harapan yang telah direncanakan. Bila mengkaji tahapan tersebut diatas, dapat dirumuskan bahwa pokok penting dalam memulai usaha adalah Nilai keunggulan kompetitif dan Pemahaman kecenderungan pasar. Nilai keunggulan kompetitif harus dibangun melalui upaya menekan biaya produksi dan diferensiasi produk / jasa, dengan membuat produk / jasa yang memiliki superioritas, kualitas, layanan dan keterbatasan jumlah subtitusi. Sedangkan upaya memahami kecenderungan pasar berkaitan dengan pemahaman demografi, teknologi yang ada, preferensi konsumen, peraturan dan perundang-undangan yang ada. Dalam memulai sebuah wirausaha tidak lepas pentingnya menentukan bentuk kelembagaan dari usaha tersebut. Bentuk kelembagaan ini sangat beragam, dan berbeda dalam keunggulan dan kelemahannya. Strategi memilih bentuk lembaga usaha yang tepat akan membantu organisasi dalam menginisiasi penggunaan kapital dan mepercepat gerak roda organisasi. Pada masa sekarang lebih banyak pilihan untuk dapat memulai wirausaha, dengan berbagai macam latar belakang, seseorang dapat memilih berbagai model wirausaha yang akan di lakukan dengan beberapa pertimbangan. Beberapa model yang dapat di lakukan untuk memulai wirausaha adalah : - Memulai sendiri wirausaha - Membeli bisnis yang telah ada - Membeli hak wara laba - Bergabung dengan inkubator bisnis - Intrapreneurship dan - Spin Off
Keputusan apakah sebuah wirausaha dimulai dengan secara independen memulai usaha baru atau membeli usaha yang telah ada penting untuk mempertimbangkan beberapa konsekwensi logisnya;
Untuk membuat usaha yang benar-benar baru, perlu dipertimbangkan bahaw akan sangat sdulit mengumpulkan data dan sejarah, biasanya konsumen belum ada demikian pula suplier untuk bahan baku dan retailer untuk menyampaikan barang / jasa pada konsumen. Hal ini memberikan konsekwensi tingginya resiko, namun rendahnya biaya, kerena pengusaha dapat mengatur kebutuhan dan limit eksploitasi / kapital yang diperlukan. Sedang untuk membeli usah baru, seseorang membutuhan lebiha banyak kapital, karena nilai pembiayaan tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh pengusaha. Nilai positif dari membeli sebuah usaha adalah, telah tersedianya konsumen dan sulier, tersedianya data yang memadai tentang produk / jasa. Serta rendahnya resiko. Membuat Wirausaha Sukses Untuk menjamin sebuah wirausaha dapat dimulai dengan baik dan mempertinggi kemungkinan usah untuk suskses akan sangat penting mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor utama adalah perhatian pada konsumen. Konsumen merupakan unsur terpenting dalam usaha karena konsumen yang akan menentukan bahawa produk / jasa yang ditawarkan dapat memberikan revenue bagi wirausaha. Beberapa pertanyaan yang harus dapat daijawab dan diantisipasi oleh seorang pengusaha demi suksesnya wirausaha adalah : – Siapa / Kenali konsumen anda ? – Bagaimana upaya penting untuk menjangkau segmen konsumen yang diinginkan ? – Faktor Apa yang menentukan keputusan konsumen untuk membeli atau tidak memberli produk / jasa yang ditawarkan ? – Mengapa prouk / jasa yang ditawarkan pantas untuk dipilih konsumen ? – Begaimana harga yang ditawarkan untuk konsumen ? – Berapa pengorbanan yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk / jasa pada konsumen ? – Berapa pengorbanan yang harus diberikan untuk menarik konsumen ? – Berapa pengorbana yang harus diberikan untuk menjaga kepuasan konsumen ? Memebuat sebuah wirausaha sukses tidak lepas dari tantangan dan hambatan wirausaha. Hambatan alamiah wirausaha atau biasa disebut entreprenurial hazard merupakan faktor yang menentukan dalam keberlanjutan dan keberhasilan wirausaha. Yaitu ;  Hambatan dari dalam terjadi saat;  Baru disadari setelah berjalan pengusaha tidak lagi dapat menikmati usahanya  Kesulitan utama adalah bertahan hidup.  Kecalahan kecil dapat menjadi awal bencana  Kematian – takdir kematian merupakan ancaman alamiah wirausaha  Usaha dapat hidup lebih panjang dari pendirinya saat ;  Usaha melakukan go public  Pendiri telah mempersiapkan suksesi penerus usaha  Lemahnya pendelegasian – saat pengusaha memeiliki keingina untuk secara personal mengendalikan setiap aspek usaha  Manajer dan pekerja terlalu banyak tergantung pada pengambilan keputusan pengusaha  Hilanya peluang dan lemahnya pengembangan staf  Penyalahgunaan Keungan – memiliki 2 tipa kesalahan yaitu ;  Menggunakan sumber finansial untuk penggunaan yang salah.  Terjadinya kelemahan pengawasan keuangan  Rendahnya / buruknya perencanaan dan pengawasan – sehingga lambat dan salah dalam merespon setiap masalah  Buruknya dokumentasi tindakan Untuk membuat usaha dapat berhasil dibutuhkan ;  Membuat pilihan yang baik antara;  Innovasi – membuat sesuatu yang baru dan berbeda  resiko – peluang terjadinya kehilangan finansial / kerugian  resiko psychologi – peluang kehilangan reputasi dan ego Pilihan yang baik pada satu saat tertentu yang mengedepankan salah satu dari tiga komponen pertimbangan pengusaha diatas aka nmembuat pengusaha lebih rasional dalam mengambil keputusan. Karen setiap keputusana akan memberikan kontribusi pada status pilihan diatas. Alternatif memulai Wirausaha Kepemilikan usaha yang sah secara hukum dan peruindangan merupakan hal utama yang harus ditetapkan sebelum memulai wirausaha. Beberapa bentuk alternatif usaha legal berdasarkan kepemilikan usaha adalah ; – Sole proprietorship, usaha yang dimiliki individu dengan tujuan keuntungan – Partnership, usaha yang dimiliki oleh lebih dari satu orang yang mempunyai hubungnan rekanan, mempunyai ragam bentuk ; • General partnership • Limited partnership • Limited liability partnership – Corporation, usaha yang memiliki entitas yang sangat bergantung pada perundangan yang berlaku, yang memisahkan pendiri dengan usaha yang dilaksanakan. – Limited liability corporation (LLC), usaha yang memiliki entitas yang sangat bergantung pada perundangan yang berlaku, dan memiliki batasan kewenangan dari pemiliknya yang memisahkan sekelompok pendiri dengan usaha yang dilaksanakan. Setiap bentuk usaha yang disebutkan diatas, memiliki beberapa kentungan dan kerugian yang beragam yaitu; Sole Proprietorship, usaha perorangan yang berorientasi pada keuntungan Keuntungan Kerugian • Hak atas keuntungan pada pemilik • Kemudahan dalam membentuk dan mengarahkan usaha • Kemudahan pengambilan keputusan • Flesibelitas pemilik dalam melakukan tindakan
• Tanggung jawab yang tidak terbatas bila perusahaan mengalami kerugian
• Keterbatasan keuangan • Kesenjangan keberlanjutan • Kurangnya / lemahnya aspek manajerial Partnerships, bisnis yang dimiliki oeleh beberapa orang dengan hubungan rekanan Keuntungan Kerugian • Kemudahan pembentukan • Skill yang saling melengkapi • Pengembangan kapasitas finanasial • Tanggung jawab yang tidak terbatas bila perusahaan mengalami kerugian • Keterbatasan keuangan • Kesenjangan keberlanjutan • Kemungkinan konflik inter personal • Pengambilan keputusan yang lebih kompleks Corporations, usaha yang memiliki entitas yang sangat bergantung pada perundangan yang berlaku, yang memisahkan pendiri dengan usaha yang dilaksanakan. Keuntungan Kerugian • Terbatasnya tanggung jawab • Skill manajemen yang terspealisasi • Pengembangan kapasitas finansial • Memiliki peluang yang baik untuk mengambangkan ukuran / skala ekonomi
• Pembentukan yang mahal
• Sulit dibentuk • Kerugian akibat pajak • Banyaknya pembatas hukum dan perundangan • Pengambilan keputusan yang kompleks Salah satu bentuk wira usaha yang dapat dengan mudah dilakukan adalah Franchising / waralaba. Sebuah sistem pemasaran dimana pemilik layanan, merek dagang produk atau usaha, membentuk dan memberika hak eksklusif pada seseorang untuk melakukan operasi lokal, dimana pemilik menerima fee / royalti untuk itu. Istilah Franchisor merupakan istilah yangumum untuk menjelaskan tentang pemilik dan Franchisee untuk individu yang membeli franchising. Francchise merupakan salah satu bentuk usaha yang paling pesat berkembang saat ini. Tidak jauh berbeda dengan bentuk usaha lain franchising memberikan konsekwensi kerugian dan keuntungan sebagai berikut ;
• Nama usaha yang telah mapan • Program manajemen telah teruji • Adanya latihan dan pe4ngarahan • Catatan dokumentasi yang memadai
• Fee / royalti yang tinggi
• Tolok ukur didasarkan pada franchise yang lain • Kebijakan operasional yang rumit

Tidak ada komentar: